cse

Loading

Senin, 30 Mei 2016

Happy 6th anniversary G!

Sudah 6 tahun berlalu ya? Tapi tidak, ada 6bulan masa perpisahan kita... Maaf, bukannya tak ingin membalas ucapan selamat darimu. Aku hanya tak ingin melihatkan betapa bahagianya aku sudah menjadi bagian di hidupmu! Aku hanya akan menyimpannya sendiri, takut saja jika suatu saat nanti kau akan temukanku dalam kebahagiaan luar biasa atas hadirnya dirimu dalam hidupku membuatmu melakukan apa saja sesukamu! Seperti waktu itu.
Bahagiaku jangan ditanya sayang. Tapi terlebih derai air mataku jangan kau pungut.
Happy anniversary 6th too my guardian. My friend. My bestfriend. My love. My boyfriend.
I'll say 'I really miss you in my reality'😊
I Love You G!
Love

Yours😉

Minggu, 29 Mei 2016

Biarkan seperti ini!

Sebenarnya kamu harus tau ini. Aku selalu melihatmu menyukai foto-foto di sosial media itu. Tidak bermaksud cemburu atau apa, karena itu biasa bagiku. Yang tak biasa bagiku adalah ketika aku menghubungimu kamu tak menghiraukannya! Tapi beberapa menit setelah itu kau malah aktif di media sosial lain. Namun kau tetap acuhkanku. Baik, aku akan terus menyimpan rahasia ini. Memang harus begitu bukan? Karena aku ingin tau sampai mana kau akan seperti ini, sayang. Aku tau kau berusaha untuk lebih baik!
Terimakasih atas usahamu. Biarkan aku memandangmu dari sini. Biarkan seperti ini😊

Jangan kamu!

Aku tau aku harus menahan semua yang ingin ku perbuat. Meski aku tak tahu ini benar atau salah. Meski aku sangat ingin melakukan ini. Tapi aku juga masih menimbang-nimbang tentang bagaimana aku dan kamu jika nanti aku katakan apa yang aku mau!
Entahlah. Aku hanya tak ingin lagi kehilanganmu! Aku sangat tidak ingin hal-hal yang membuatku gagu beberapa bulan lalu kan terulang kembali. Aku menahan agar aku tak selalu menanyakan keberadaanmu. Aku menahan agar aku harus bisa hanya berkata pada hatiku tanpa ku sampaikan padamu. Tentang kekhawatiranku mengenai keadaan yang bimbang ini, biar aku yang tau biar aku yang jemu biar aku yang rancu. Jangan kamu!
Karna aku lebih mencintaimu! Gezag😊

Senin, 23 Mei 2016

Kau kembali sayang!

Begitu kau mendengar aku punya kekasih baru, sifat egoismu langsung memuncak. Aku harus memutuskan pacar baru ku tuntutmu. Aku hanya boleh milikmu, seorang. Takkan pernah ada yang lain. Aku bilang tidak kau selalu bilang iya. Kemana kau sembunyikan egoismu ini selama aku menanti? Begitu rapih kau menutupinya sayang sementara aku terbuai dalam penantian. Kau memintaku untuk kembali ke sisimu tapi tetap jua ku katakan tidak seolah aku memang punya yang lain. Aku katakan berbagai kicauan agar kau terus meminta.
Sementara kita berargumen tak ada habisnya. Ku ingatkan kau tentang hubungan yang sempat kau jalani tiga hari. Kau kira aku tak cemburu sayang? Cobalah mengerti tentang perasaanku juga. Kau memintaku untuk kembali untuk kesekian kalinya hingga kau hampir menyerah. Tak ingin melihatmu berubah, akupun menyetujui permintaanmu! Kau kembali sayang!
~24Mei2016

Sabtu, 21 Mei 2016

Ku Coba Bertahan

Ku coba bertahan saat kau pergi
Meski lara hati menangis melepasmu
Andaikan kau tau
Betapa aku masih mencintamu

Tlah ku coba bertahan. Benar-benar tlah ku coba dengan baik. Aku rasa aku tlah menang atas egoisnya hati tapi malah sebaliknya yang terjadi. Aku merindukanmu, bahkan untuk mendengar suaramu aku harus berusaha keras. Andai kau tau bagaimana rasa hatiku saat mendengar suaramu. Andai kau tau bagaimana aliran air mataku saat mendengar suaramu. Andai kau tau betapa kelunya lidahku saat menanyakan kabarmu dan menjawab pertanyaanmu. Andai kau berada disini melihat bagaimana rapuhnya aku. Aku tlah berusaha sekeras mungkin, bahkan aku menangis memohon pada-Nya agar ini semua bisa ku tahan dan ku simpan. Hanya kau yang selalu membuatku menangis dalam sujudku.
Saat kau pergi, aku akan menganggapnya kau akan pergi untuk sementara waktu, sma halnya dengan bagaimana sahabatku menganggapnya. Kau tau apa yang membuatku tak bisa menahan semua rasa ini? Aku lihat postinganmu, aku cemburu dan aku sakit. Aku takut kau kembali pada yang dulu sebelum kita kenal, walaupun aku sangat percaya kau tak akan melakukannya. Tapi tetap saja aku sangat mengkhawatirkanmu. Tapi sebenarnya kau tak akan pernah tau tentang rasa yang ku alami ini, kau takkan tau betapa aku mengkhawatirkanmu.
Jika memang seperti ini akhirnya, ku coba bertahan lagi saat kau pergi. Meski lara hati menangis melepasmu. Tapi aku hanya minta satu hal, mohon jangan buat aku khawatir. Tak apa jika kau ingin membuat aku cemburu, tapi jangan buat aku khawatir karena aku tak bisa menahannya. Jika kau mempunyai kekasih baru aku akan menahannya. Jangan hukum aku dengan kekhawatiran ini, hukumlah aku dengan kecemburuan karena jika itu terjadi aku akan mengetahui bahwa kau akan baik-baik saja, bahkan lebih baik. Ku hanya menginginkan itu darimu, sebagai orang yang pernah singggah sebentar di hidupmu.

Apa Kabar?

Hi. Aku ingin menyapamu dalam pikiranku, aku ingin kau mendengarnya dalam mimpimu. Kau begitu jauh, sangat sulit untuk ku jangkau. Berteriakpun belum tentu kau dapat mendengarnya satu hurufpun. Kau jauh di relung hatiku hingga tak bisa ku gali lagi, tak bisa ku keluarkan lagi. Posisimu terlalu dalam, terlalu menjorok, terlalu tersembunyi, terlalu halus untuk ku lihat secara kasat mata. Kau tersimpan dihatiku, di lubuk terdalam pada sebongkah darah beku ini. Bagaimana kabarmu saat ini?. Di duniamu yang begitu berharga, ada harapan tersembunyi yang ku harap dalam nyatamu. Bukan untuk kau tinggalkan, bukan untuk kau abaikan, bukan untuk kau pandang, dan juga bukan untuk kau simpan tapi baiknya kau lakukan. Berbaiklah pada dirimu sendiri, jangan buat ragamu mengeluh akan kebiasaan yang tak baik untuk pertumbuhannya. Jangan buat jiwamu kesepian dari hidup yang masih memberinya kesempatan untuk bertahan sampai saat ini. Tolong jaga jiwa dan ragamu dari segala macam bahaya yang diam-diam mengintai. Selama kau baik-baik saja, akupun juga akan begitu. Selama kau labih baik tanpaku, maka tanpamu aku juga akan baik-baik saja. Bukan tentang perasaan tak memiliki tapi tentang bagaimana kehidupanmu yang lebih baik. Tentang perasaan, cukup kita dan Sang Pencipta yang tau bagaimana angan dan cita yang sempat terucap. Apakah kau baik-baik saja? Tetaplah hidup sehat, tetaplah hidup dengan teratur. Aku juga sudah memulai hidup yang lebih baik menuju jalan yang lebih lurus. Aku sudah menempuh jalan yang kau sukai, yang ku sukai, yang orang tuaku sukai, yang Tuhan berikan. Akupun berharap begitu padamu. Terimakasih karena pernah memberi kabar meski saat itu kabar yang tidak baik, aku tetap saja bahagia karena aku masih menjadi tempatmu bercerita. Semoga kau baik-baik saja dan lebih baik lagi.